Bisakah WFH Menjadi Pekerjaan dari Rumah Orang Lain?
WFH atau work from home adalah sebuah konsep kerja di mana karyawan bekerja dari rumah tanpa harus datang ke kantor. Konsep ini menjadi semakin populer sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, karena dapat mengurangi risiko penularan virus dan memberikan fleksibilitas bagi karyawan. Namun, apakah WFH bisa menjadi pekerjaan dari rumah orang lain?
Pertanyaan ini mungkin terdengar aneh, tetapi sebenarnya ada beberapa kasus di mana WFH bisa menjadi pekerjaan dari rumah orang lain, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Berikut adalah beberapa contoh kasus tersebut:
- Menyewa ruang kerja di rumah orang lain. Beberapa karyawan mungkin merasa tidak nyaman atau tidak produktif bekerja dari rumah mereka sendiri, karena berbagai alasan, seperti gangguan dari anggota keluarga, kualitas internet yang buruk, atau kurangnya fasilitas kerja. Oleh karena itu, mereka mungkin memilih untuk menyewa ruang kerja di rumah orang lain, yang lebih kondusif, aman, dan nyaman. Misalnya, dengan menggunakan layanan seperti WorkFromHome, yang menyediakan ruang kerja di rumah-rumah pribadi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
- Menitipkan pekerjaan kepada orang lain. Beberapa karyawan mungkin merasa terbebani atau bosan dengan pekerjaan mereka, atau mungkin ingin mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengerjakan pekerjaan lain. Oleh karena itu, mereka mungkin memilih untuk menitipkan pekerjaan mereka kepada orang lain, yang bisa jadi teman, keluarga, atau freelancer. Misalnya, dengan menggunakan layanan seperti TaskRabbit, yang menyediakan jasa bantuan untuk berbagai pekerjaan, seperti administrasi, penulisan, desain, dan lain-lain.
- Mengalihkan pekerjaan kepada robot atau AI. Beberapa karyawan mungkin merasa tertantang atau tertarik dengan kemajuan teknologi, atau mungkin ingin meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan mereka. Oleh karena itu, mereka mungkin memilih untuk mengalihkan pekerjaan mereka kepada robot atau AI, yang bisa jadi perangkat keras, perangkat lunak, atau layanan online. Misalnya, dengan menggunakan layanan seperti Copilot, yang menyediakan bantuan AI untuk berbagai pekerjaan, seperti penulisan, pengkodean, pencarian, dan lain-lain.
Dari beberapa contoh kasus di atas, kita bisa melihat bahwa WFH bisa menjadi pekerjaan dari rumah orang lain, dengan berbagai motivasi, manfaat, dan risiko. Motivasi yang mendasari karyawan untuk melakukan hal ini bisa jadi adalah kenyamanan, kemudahan, keuntungan, atau keingintahuan. Manfaat yang bisa didapatkan karyawan dari hal ini bisa jadi adalah hemat biaya, hemat waktu, hemat energi, atau meningkatkan keterampilan. Risiko yang bisa ditimbulkan dari hal ini bisa jadi adalah pelanggaran kontrak, penurunan kinerja, kehilangan pekerjaan, atau kerugian finansial.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjadikan WFH sebagai pekerjaan dari rumah orang lain, karyawan harus mempertimbangkan dengan baik berbagai aspek yang terkait, seperti etika, hukum, keamanan, dan tanggung jawab. Karyawan juga harus berkomunikasi dengan baik dengan pihak-pihak yang terlibat, seperti atasan, rekan kerja, penyedia jasa, atau pelanggan. Karyawan juga harus tetap menjaga kualitas dan integritas pekerjaan mereka, serta menghormati hak dan kewajiban mereka sebagai karyawan.
WFH adalah sebuah konsep kerja yang menawarkan banyak kemungkinan dan peluang bagi karyawan, tetapi juga menuntut banyak kewaspadaan dan kehati-hatian. WFH bisa menjadi pekerjaan dari rumah orang lain, tetapi apakah itu menjadi pilihan yang tepat dan bijak bagi karyawan? Jawabannya tergantung pada masing-masing karyawan, yang harus mempertimbangkan dengan baik berbagai pro dan kontra dari hal tersebut.
Baca juga : https://pace-office.com/id/virtual-office-jakarta-indonesia/