Cara Submit Jurnal Scopus
Scopus adalah salah satu basis data jurnal ilmiah terbesar di dunia yang menjadi tolok ukur reputasi akademik. Bagi para akademisi, peneliti, dan mahasiswa yang ingin mempublikasikan hasil penelitian mereka, submit jurnal ke Scopus bisa menjadi langkah besar dalam membangun kredibilitas di dunia akademik. Namun, prosesnya tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan agar jurnal yang diajukan bisa diterima oleh Scopus.
Cara Submit Jurnal Scopus
1. Memastikan Jurnal Sesuai dengan Standar Scopus
Langkah pertama sebelum mengirimkan jurnal adalah memastikan bahwa jurnal tersebut memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Scopus. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi:
- Relevansi dan kebaruan penelitian: Pastikan penelitian yang kamu lakukan memiliki nilai kebaruan dan relevansi di bidang akademik terkait.
- Struktur jurnal yang sesuai: Jurnal harus memiliki bagian penting seperti abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan.
- Referensi yang kredibel: Gunakan sumber referensi yang berasal dari jurnal bereputasi, terutama yang sudah terindeks Scopus atau Web of Science.
2. Memilih Jurnal yang Terindeks Scopus
Tidak semua jurnal bisa langsung masuk ke Scopus. Kamu perlu mencari jurnal yang sudah terdaftar di database Scopus. Caranya adalah dengan mengunjungi situs resmi Scopus dan mencari jurnal yang sesuai dengan bidang keilmuanmu. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih jurnal adalah:
- Scope atau cakupan jurnal: Pastikan jurnal yang dipilih sesuai dengan topik penelitianmu.
- Impact factor dan indeksasi: Pilih jurnal dengan impact factor yang tinggi agar publikasi mendapatkan lebih banyak perhatian dari komunitas akademik.
- Proses peer review: Pilih jurnal yang memiliki proses peer review yang transparan dan berkualitas untuk memastikan kualitas publikasi.
3. Menyesuaikan Format dan Gaya Penulisan
Setiap jurnal memiliki pedoman penulisan yang berbeda. Oleh karena itu, kamu harus menyesuaikan manuskrip sesuai dengan template yang disediakan oleh jurnal tersebut. Biasanya, pedoman ini mencakup:
- Panjang artikel dan format referensi
- Jenis font, ukuran huruf, dan spasi
- Gaya penulisan dan bahasa yang digunakan (umumnya dalam bahasa Inggris)
Mengikuti pedoman ini sangat penting karena kesalahan format bisa menjadi alasan utama jurnalmu ditolak bahkan sebelum masuk ke tahap review.
4. Mengajukan Manuskrip ke Jurnal
Setelah memastikan semua persyaratan terpenuhi, langkah berikutnya adalah mengajukan manuskrip ke jurnal yang telah dipilih. Proses ini biasanya dilakukan melalui sistem submission online yang dimiliki oleh jurnal tersebut. Beberapa langkah dalam pengajuan jurnal meliputi:
- Membuat akun di situs jurnal
- Mengunggah manuskrip dan dokumen pendukung (seperti cover letter, ethical statement, dan copyright form)
- Memilih kategori atau bidang ilmu yang sesuai
- Mengonfirmasi kesesuaian manuskrip dengan jurnal yang dipilih
5. Proses Review dan Revisi
Setelah jurnal dikirimkan, manuskrip akan masuk ke tahap peer review. Pada tahap ini, para reviewer akan mengevaluasi kualitas penelitianmu dan memberikan masukan. Ada beberapa kemungkinan hasil dari proses ini:
- Diterima tanpa revisi: Sangat jarang terjadi, tetapi jika ini terjadi, maka manuskrip akan langsung diterbitkan.
- Diterima dengan revisi minor: Kamu hanya perlu melakukan perbaikan kecil sebelum jurnal diterbitkan.
- Diterima dengan revisi mayor: Ada perubahan besar yang harus dilakukan, seperti memperbaiki metodologi atau memperjelas hasil penelitian.
- Ditolak: Jika jurnalmu ditolak, jangan berkecil hati. Kamu bisa memperbaiki dan mengajukannya ke jurnal lain.
6. Pembayaran Biaya Publikasi
Sebagian besar jurnal Scopus menerapkan biaya publikasi jurnal Scopus yang harus dibayarkan oleh penulis. Biaya ini bisa bervariasi tergantung pada jurnal yang dipilih. Beberapa jurnal menawarkan skema open access yang memungkinkan akses gratis bagi pembaca, tetapi dengan biaya publikasi yang lebih tinggi.
7. Penerbitan dan Indeksasi
Setelah proses review selesai dan revisi disetujui, jurnal akan masuk ke tahap penerbitan. Artikelmu akan mendapatkan DOI (Digital Object Identifier) dan secara resmi masuk dalam database Scopus. Kamu juga bisa mulai mempromosikan publikasi ini melalui media sosial akademik seperti ResearchGate atau Google Scholar untuk meningkatkan visibilitasnya.
Kesimpulan
Proses submit jurnal ke Scopus memang tidak mudah, tetapi dengan persiapan yang matang, peluang diterima akan semakin besar. Pastikan jurnalmu memenuhi standar kualitas, memilih jurnal yang tepat, mengikuti pedoman penulisan, dan menjalani proses review dengan baik. Dengan ketekunan dan kerja keras, jurnalmu bisa terbit di Scopus dan menjadi kontribusi berharga bagi dunia akademik.